www.SportCorner.id - PBSI tak main-main dalam menerapkan sport science demi meraih prestasi di kancah internasional.
Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) M. Fadil Imran menjelaskan, PBSI telah melakukan sejumlah inovasi agar Indonesia tetap berada di peringkat puncak panggung bulutangkis dunia.
Keseriusan PBSI dalam menerapkan sport science disebut bisa dilihat dari hasil yang dicapai atlet bulutangkis dalam dua turnamen terakhir.
"Sekarang trennya ke arah sana. Ada sport science, teknologi analisis video, database. Kita tidak boleh ketinggalan. Talenta pemain adalah modal dasar," ujar Fadil, dalam rilis resmi PBSI, Rabu (27/3/2024).
[Baca Juga: Rapor Megawati Hangestri Selama Main di JungKwanJang Red Sparks]
"Ini harus dikembangkan dengan pendekatan yang modern, yakni penerapan sport science. Kita sudah mulai dan pelan tapi pasti kita lihat hasilnya di tour Eropa ini," katanya.
Di All England, Indonesia meraih dua gelar melalui Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Di Swiss Open, satu gelar dipersembahkan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto. Secara total, tiga atlet Indonesia meraih gelar di turnamen Super 300.
Dua lainnya adalah ganda putra dari Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan di tunggal putri dari Gregoria Mariska Tunjung.