Hampir Separuh Pengguna EV di AS dan Aussie Kangen Pom Bensin
Infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang kurang memadai membuat pemilik kendaraan listrik ingin balik ke mobil bensin.
www.SportCorner.id - Beberapa tahun belakangan ini, para produsen mobil berencana untuk mengubah produk menjadi kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV). Bahkan beberapa dari mereka telah menetapkan batas waktu untuk menghentikan total produk mobil bensinnya.
Namun menurut sebuah penelitian terungkap bahwa hampir separuh dari pemilik mobil listrik di Amerika Serikat (AS) mungkin akan kembali menggunakan mobil berbahan bakar bensin.
Studi McKinsey & Co.'s 2024 Mobility Consumer Pulse mengungkapkan bahwa 46% pemilik mobil listrik di AS, jauh di atas rata-rata global sebesar 29%, ingin kembali ke mobil bensin karena infrastruktur pengisian yang tidak memadai.
Baca juga: 10 Komponen Mobil Hybrid Toyota yang Wajib Diperhatikan
Meskipun jaringan pengisian baterai mobil listrik di AS terus berkembang pesat, yaitu 183.000 stasiun pengisian ulang baterai kendaraan listrik publik per Mei lalu, namun itu masih belum cukup.
Undang-Undang Infrastruktur Bipartisan pada 2021 mengalokasikan US$5 miliar dalam bentuk hibah untuk membangun charger cepat. Namun pelaksanaannya memakan waktu lama karena berbagai peraturan lokal, negara bagian, federal, dan kebutuhan konsumen.
Selaras dengan itu, 30% responden global mengatakan jaringan pengisian publik belum cukup baik. 34% mengatakan biaya kepemilikan mobil listrik masih terlalu tinggi, sementara 32% menyatakan mobil listrik terlalu banyak memengaruhi pola mengemudi pada perjalanan jarak jauh.