www.SportCorner.id - Pelatih Prawira Harum Bandung, David Singleton, mengaku tak mempermasalahkan absennya Brandone Francis pada game 2 final Indonesian Basketball League (IBL) 2023.
Dia menilai timnya sudah membuktikan tetap bisa memetik kemenangan tanpa point guard asal Republik Dominika itu.
Prawira berhasil menempatkan satu tangannya di trofi juara setelah memenangkan game 1 final dengan skor 74-65 dalam duel di Hall A Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis 20 Juli 2023.
Pada duel tersebut, Brandone diusir wasit pada gim ketiga setelah melakukan technical foul.
Kehilangan Brandone sempat dirasa menjadi sebuah kerugian bagi Prawira lantaran dirinya merupakan pencetak poin utama.
Tapi, tim asal Bandung itu berhasil mematahkan anggapan tersebut dengan menerapkan permainan yang solid.
"Brandone Francis dikeluarkan pada awal kuarter ketiga, tapi kami tetap bisa memimpin poin sampai akhir," kata Singleton.
Keyakinan yang sama juga dimiliki oleh kapten tim Prawira, Reza Guntara.
Dia menegaskan absennya pebasket 28 tahun bisa ditutupi oleh pemain lain dan menerapkan strategi yang terencana.
"Basket itu bukan permainan individu, tapi permainan tim," ujar Reza dikutip Antara.
Kepastian absennya Brandone Francis juga diumumkan lewat rilis resmi IBL.
Dia dianggap melanggar aturan PP IBL Bab V Pasal 3.
Berdasarkan PP IBL BAB V Pasal 3 tentang Sanksi dan Denda Peraturan Khusus Pertandingan ayat 1 yaitu "Apabila Personel Klub IBL dikeluarkan oleh wasit (diskualifikasi) sesuai dengan peraturan permainan FIBA (termasuk akumulasi foul yang bisa mengakibatkan diskualifikasi), maka Personel Klub IBL tersebut dapat dikenakan sanksi minimal 1 (satu) kali larangan mengikuti pertandingan selanjutnya, serta dikenakan denda minimal sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah), dengan rincian sebagai berikut: 1.1 bahwa "Diskualifikasi karena melakukan akumulasi 2 (dua) kali Technical Foul dan/atau Unsportsmanlike foul akan dikenakan denda sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah).