www.SportCorner.id - Indonesia punya stok ganda putra berlimpah. Tapi, belakangan prestasi mereka sedang menurun.
Ganda putra memang tak pernah kehabisan stok. Setelah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menurun, muncul Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang duduk di peringkat satu dunia.
Kemudian, ada nama-nama lain yang muncul seperti Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
Tapi, belakangan penampilan ganda-ganda putra Indonesia sedang menurun. Pelatih Harry Iman Pierngadi mengakui performa anak asuhnya belum konsisten.
Menurut pria yang akrab disapa Herry IP itu, kadang anak asuhnya bisa mengejutkan mengalahkan ganda kuat dunia, tapi di satu sisi bisa kalah lawan yang peringkatnya di bawah.
"Sementara ganda-ganda kita yang lain, performanya memang belum bisa konsisten. Leo/Daniel, Pram/Yere, atau Bagas Fikri memang bisa mengejutkan dengan mengalahkan ganda putra papan atas dunia," ujarnya.
"Tetapi di lain hari mereka kalah, seperti Pram/Yere yang kurang bisa memberikan perlawanan sepadan kepada Hoki/Kobayashi. Performa mereka saya ibaratkan masih seperti roller coaster," katanya.
Bagas/Fikri pernah juara All England 2022, kemudian Leo/Daniel berjaya di Indonesia Masters. Tapi, belakangan mereka kerap mentok di babak-babak awal.
"Kadang bagus dan berada di puncak seperti Bagas/Fikri yang pernah jadi juara All England. Atau Pram/Yere juara Asia dan Leo/Daniel berjaya di Indonesia dan Thailand Masters," ucapnya.