Kabar Buruk untuk Red Bull, F1 Berencana Batasi Penggunaan DRS

www.sportcorner.id - Formula 1 (F1) dikabarkan akan membatasi penggunaan Drag Reduction System (DRS) setelah menuai pro-kontra dalam beberapa seri balapan musim ini.

Media asal Jerman, Auto Motor und Sport, melaporkan bahwa F1 sedang mempertimbangkan adanya pembatasan penggunaan DRS pada balapan selanjutnya.

Jika aturan itu diterapkan, Red Bull disebut jadi salah satu tim yang paling dirugikan. Sebab, sejauh ini Red Bull adalah tim yang diuntungkan dengan sistem DRS.

Data yang dikumpulkan AMuS mengungkapkan margin keunggulan kecepatan tertinggi Red Bull di Spa-Francorchamps, dengan pembalap mereka mencatatkan waktu masing-masing 340,8 km/jam dan 338,8 km/jam ketika DRS diaktifkan.

Chief Technical Officer Mercedes, Mike Elliott, berkomentar mengenai penggunaan sistem DRS.

"Sungguh tidak dipercaya berapa banyak waktu lap yang dimenangkan Red Bull segera setelah sayap belakang terbuka. Jika kami menerapkan kurva kecepatan, kami sendiri hampir tidak dapat mempercayainya," katanya.

DRS adalah perangkat pada mobil F1 dengan tujuan membantu pembalap menyalip lawan saat berada di titik tertentu.

Kemunculan teknologi tersebut diharapkan dapat membuat sesi balapan menjadi lebih kompetitif dengan para peserta dapat salip-menyalip atau wheel to wheel.

Peletakan DRS berada di sayap belakang mobil dan saat pembalap menekan tombol aktivasi, secara otomatis sayap terbuka.

Ketika terbuka, akan ada efek aerodinamika yang menghasilkan kecepatan signifikan untuk mendahului lawan.