www.SportCorner.id - Sepakbola Prancis tengah diterpa badai kontroversi menyusul banyak pemain yang menolak mengikuti kampanye LGBT di pertandingan akhir pekan lalu.
Pihak dari liga profesional dan badan yang mengurus sepakbola domestik Prancis telah melakukan imbauan kepada para pemain Ligue 1 dan Ligue 2 agar mengenakan kaos dengan warna pelangi yang identik dengan gerakan pro LGBT.
Imbauan itu berlaku pada pertandingan Ligue 1 dan Ligue 2 yang berlangsung pada akhir pekan lalu. Tujuannya untuk kampanye melawan homofobia, transfobia, dan bifobia.
Namun, tidak sedikit para pemain yang menolak imbauan kampanye tersebut. Persatuan pesepakbola profesional Prancis menilai hal itu bukanlah hak pemain untuk menyampaikan kampanye tersebut.
Beberapa pemain bahkan dengan tegas menyampaikan penolakan itu melalui media sosial mereka. Salah satunya pemain Toulouse, Zakaria Aboukhlal.
"Rasa hormat adalah nilai yang sangat saya hargai. Itu meluas ke orang lain, tapi juga mencakup rasa hormat terhadap keyakinan pribadi saya sendiri. Oleh karena itu, saya tidak yakin saya adalah orang yang tepat untuk berpartisipasi dalam kampanye ini," tulisnya di twitter.
Pemain lainnya yang menolak ajakan kampanye LGBT di pertandingan Ligue 1 dan Ligue 2 adalah pemain Nantes Mostafa Mohamed.
"Mengingat akar saya, budaya saya, pentingnya keyakinan dan keyakinan saya, tidak mungkin bagi saya untuk berpartisipasi dalam kampanye ini," tulisnya di twitter.