Maklum, saat itu timnas Indonesia masih belum dipandang sebagai komoditi menguntungkan untuk diajak kerja sama.
Tidak cuma Adidas, sejumlah brand-brand lain macam Asics, Mikasa, (Jepang), Diadora (Italia), Uhlsport (Jerman), serta Nike (Amerika Serikat) juga pernah muncul logonya di jersey timnas Indonesia tanpa deal komersial.
Barulah pada 2004 kemudian Adidas benar-benar mau menjadi sponsor dan untuk kali pertama timnas Indonesia memiliki apparel yang proper. Kemudian Nike (2007-2019), Mills (2020-2024) dan kini Erspo (2024-) mengikuti.
Baca juga: Misi Berat Shin Tae-yong Jaga Rekor 100% Menang di Indonesia vs Jepang
Sebelum itu karena saking tidak adanya perusahaan yang mau menjadi pemasok seragam, salah satu eks asisten manajer timnas Indonesia yakni Muhammad Ghazali sampai menawarkan diri untuk menjadi penyedianya lewat Ghazali Sports.
Sayang, karena desain yang dianggap buruk di Piala Asia 2003, kebersamaan Ghazali Sports dan Tim Garuda tidak berjalan lama namun setidaknya mereka bisa bangga karena jadi apparel lokal tercatat pertama yang bisa menjadi partner.