"Kami sudah berada di titik dimana tidak ada lagi yang bisa diperbaiki. Sebagai fans Barcelona, saya rasa mundur memang opsi yang tetap diambil," imbuhnya lagi.
"Setidaknya sekarang kami bisa bermain di Liga Champions dengan tenang. Tekanan pada saya dari media juga akan mengendor. Klub nantinya yang bakal mengurus semuanya," pungkas Xavi kemudian.
Keputusan mundur Xavi dari Barcelona terbilang mengejutkan meski performa Frenkie de Jong dan kolega musim ini terutama di la Liga memang buruk.
Ia sempat digadang-gadang jadi sosok manajer yang dibutuhkan La Blaugrana untuk bangkit pasca kesulitan ekonomi dan gelar La Liga musim lalu di musim penuh pertamanya bertugas seakan jadi bukti.
Baca juga: Prediksi Ranking FIFA Indonesia Jika Kalahkan Australia di Piala Asia
Hanya saja kenaikan kilat reputasi Xavi juga diikuti dengan kejatuhan yang cepat. Di 2023/2024, Barcelona boleh dibilang nyaris tidak bisa berkutik di La Liga.
Sampai pekan ke-21 mereka masih terduduk di peringkat ketiga dengan 44 poin atau berbeda 10 angka dari Real Madrid, sang rival abadi, yang berada di puncak.