Friday, October 18, 2024

Di 2006 sampai 2009, Segrt diajak timnas Georgia untuk mengisi sejumlah jabatan dari mulai pemandu bakat, pelatih U-21, sampai koordinator tim. Barulah pada 2011 pria asal Kroasia itu merantau ke Indonesia.

Pekerjaan pertamanya adalah melatih Bali Devata, salah satu tim Liga Primer Indonesia (LPI) namun hanya tiga bulan saja. Kemudian tim LPI lain, PSM Makassar, menampungnya dan dari sana perjalanan menjadi ikon Juku Eja dimulai.

Nyaris tiga tahun lamanya Petar Segrt menjadi nakhoda PSM. Prestasi terbaiknya adalah ketika membawa kesebelasan tersebut tidak terkalahkan di kandang di musim 2012 Indonesian Premier League (IPL).

Baca juga: Saatnya Bidik Piala Asia 2027, Bagaimana Kans Lolos Timnas Indonesia?

Manajemen pun senang dengan kinerjanya dan memberikan perpanjangan kontrak sampai 2017. Sayang, karena alasan pribadi Segrt memutuskan mundur di medio 2013 dan kepergiannya membuat fans PSM memenuhi tribun saat klub menjalani laga pamungkas dengan kehadiran sang pelatih.

Lama tidak terdengar karena jauh pergi ke Bosnia, Afghanistan, hingga Maladewa, Petar Segrt rupanya kemudian jadi pelatih Tajikistan yang kini membuah heboh di Piala Asia 2023 dengan kisah bak mimpi mereka.