Setyaldi menjatuhkan pilihan melatih Kanada karena ditawari teman yang juga mantan pebulutangkis nasional, Mario Santoso.
"Saya tahu dari teman, Mario Santoso. Katanya dia betah di sana. Kebetulan tawarannya juga bagus, jadi saya coba ke sana," ungkapnya.
Ada banyak tantangan yang dihadapi Setyaldi melatih di Kanada, salah satunya adalah sulitnya mencari lawan latih tanding.
"Tantangannya di Kanada ya mungkin pertama cuaca. Jadi agak susah kalau latihan fisik di luar. Beda sama di Asia. Jadi latihan fisik lebih banyak di dalam lapangan," ucapnya.
"Selain itu, tantangan lainnya adalah sparring partner tak sebanyak di Indonesia. Kalau di Asia atau Indonesia kan banyak yang bagus jadi bisa kita ajak sparring. Di Kanada susah cari sparring," ujarnya.
Setyaldi mengaku takkan menolak andai mendapat tawaran melatih dari PBSI.
"Pasti ada harapan melatih di sana (PBSI). Pasti kepengen-lah. Kalau ada tawaran melatih di Indonesia di pelatnas pasti mau," pungkasnya.
[Baca Juga: Trofi Juara Indonesia Masters 2024 Zheng Si Wei Jatuh dan Hancur]
Setyaldi merupakan jebolan klub Guna Dharma Bandung. Dia masuk ke Pelatnas PBSI di tahun 2013 dan meraih gelar perdana di ajang USM Indonesia International di 2014.
Mengaku kerasan di Kanada, Setyaldi enggan mengubah status kewarganegaraannya.