Saturday, November 23, 2024

Ada setidaknya tiga alasan kenapa Erick Thohir harus meralat perkatannya dan mulai menegosiasikan kontrak baru bersama Shin Tae-yong kendati belum ada prestasi berbentuk trofi yang ia raih sejak 2020.

Yang pertama, salah satu masalah yang kerap luput dari pembahasan mengenai timnas Indonesia adalah begitu seringnya terjadi pergantian pelatih.

Legenda Merah-Putih, Bambang Pamungkas, mendukung bertahannya Shin Tae-yong belajar dari pengalaman kariernya bersama kesebelasan negara yang tidak punya stabilitas akibat nakhoda baru silih berganti datang.

Baca juga: Top 3 Pemain Timnas Indonesia di Piala Asia 2023, Ada Hubner & Arhan

Kedua, jika dirasa 16 besar Piala Asia 2023 bukanlah prestasi membanggakan walau mereka sendiri yang mencanangkan maka PSSI harus ingat timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong masih muda.

Kebanyakan dari mereka para pemain masih masuk kategori U-23 dan bisa menjadi tulang punggung sampai satu dekade ke depan atau bahkan lebih. Wajar jika masih ada kesalahan atau kegagalan. Namanya juga anak-anak.

Yang terakhir, PSSI mungkin lupa jika Shin Tae-yong ini mewarisi tim yang bahkan tidak masuk 150 besar peringkat FIFA. Bahkan di awal kedatangannya ia harus memanggil pemain dari Liga 1 yang kualitanya, mohon maaf, masih sangat rendah bahkan menurut standar ASEAN sekalipun.