Apakah naturalisasi jawabannya? Tidak cuma itu. Pemberian paspor pada pemain asing seperti Pedro 'Ro-Ro' Miguel dan Lucas Mendes memang membuat Qatar semakin kuat namun sebenarnya mereka juga membangun sepakbola mereka secara organik.
Dua dekade silam tepatnya di tahun 2004 pemerintah Qatar membawahi langsung pembangunan akademi elite bernilai 1 miliar Dollar Amerika Serikat bernama Aspire Academy.
Aspire tidak hanya melatih atlet muda dengan target menjadi pemain pro saja namun juga memperhatikan aspek pendidikan dengan adanya sekolah reguler dalam program pengajaran mereka.
Baca juga: Resmi! Rekor Scorer Termuda Piala Asia 2023 Milik Marselino Ferdinan
Jebolan Aspire sudah merambah kemana-mana. Alumnus terbaik mereka jelas Akram Afif, striker 27 tahun yang menjadi MVP Piala Asia 2023 sekaligus top skor dengan 8 gol yang 3 di antaranya dicetak pada final ke gawang Yordania.
Dari Aspire, Qatar kemudian mulai berani punya banyak proyek sepakbola lain. Pembangunan stadion misalnya yang mana akhirnya membuat 80% venue Piala Asia kali ini berstatus sebagai stadion baru yang dibuat tidak lebih dari 10 tahun lalu.
PSSI sepertinya bisa mulai belajar dari federasi dan pemerintah Qatar dalam membangun sepakbola. Pencarian bakat keturunan harus tetap dijalankan sembari tidak membiarkan pembinaan akar rumput mati begitu saja tanpa perhatian.