Saturday, November 23, 2024

Akan tetapi bersinarnya Megawati membuat para pemain Red Sparks yang berposisi sama jadi sulit mendapatkan jam terbang. Lee Ye-seol misalnya dan Ko paham efek ini memang tidak terhindarkan karena adanya draft Asia.

Walau begitu Ko bukan berarti menentang regulasi dari KOVO. Justru ia mengingatkan pada pemain asli Korea untuk semakin menempa diri dengan kian beratnya persaingan untuk waktu bermain.

"Melalui kuota pemain asing Asia kami mendapatkan keuntungan paling besar. Saya yakin regulasi ini bisa semakin menutup gap kekuatan di antara tim," beber Ko Hee-jin pada SBS Sports.

"Sulit untuk mencari kekurangan dari kaca mata kami karena Red Sparks begitu diuntungkan namun cukup disayangkan juga pemain yang harusnya bisa menjadi starter tersingkir," lanjutnya lagi.

"Tapi saya yakin ini juga bisa menjadi panggilan untuk mereka agar berusaha lebih keras," pungkas juru latih 44 tahun itu.

Baca juga: Dua Bintangnya Bermasalah, GS Caltex Mustahil Hentikan Red Sparks?

Megawati Hangestri berpeluang membuat musim debutnya di V-League semakin fenomenal apabila mampu membawa Red Sparks menjadi juara.

Kali terakhir Red Sparks jadi kampiun kompetisi voli pro Korea Sleatan adalah 2012 dan setelahnya mereka lebih banyak berkecimpung dalam kemediokeran sebelum akhirnya 'Megatron' datang.