Friday, September 20, 2024

Ginting pun tak lupa mengucap syukur atas keberhasilannya untuk pertama kali lolos ke final All England.

"Bersyukur dan senang hari ini, bukan hanya karena menangnya tapi bisa mengatur semuanya dengan baik di lapangan," katanya.

"Bisa jaga fokusnya dengan baik dari awal pertandingan sampai selesai, itu penting juga. Karena kalau bisa bermain dengan baik dan bisa menuntaskan segala permasalahan, kemungkinan berhasil lebih besar," ungkapnya.

Hasil ini tentu menjadi penghapus dahaga di balik menurunnya prestasi bulutangkis Indonesia.

Dalam satu tahun terakhir, berbagai hasil buruk dicatatkan dunia bulutangkis tanah air yang biasanya selalu menjadi andalan dalam meraih gelar-gelar bergengsi.

[Baca Juga: Tunggal Putra Ulang Sejarah All England 1994]

Uniknya, ketika terakhir kali final sesama tunggal putra Indonesia terjadi di tahun 1994, Ginting dan Jonatan sama-sama belum lahir ke dunia.

Ginting lahir di tahun 1996 sementara Jonatan lahir satu tahun berselang atau di tahun 1997.

Siapa pun yang menjadi juara, Indonesia pemenangnya. Tapi, gelar ini pasti sangat diidamkan Jonatan karena belum pernah juara di turnamen Super 1000.

Sebaliknya, Ginting sudah pernah merasakan gelar Super 1000 di tahun 2018 tepatnya turnamen China Open.