Dalam penyelidikannya, BWF tetap menyatakan Agripinna bersalah dan disanksi enam tahun larangan main bulutangkis di level profesional.
Agripinna akhirnya menerima hukuman tersebut dan memilih gantung raket di dunia profesional. Tapi, dia tetap menggeluti dunia bulutangkis di jalur tarkam (antar kampung).
[Baca Juga: Jadwal Premier League, 5 April Dinihari: Ada Chelsea vs Man United]
Agripinna kerap diundang untuk mengisi acara fun badminton atau acara-acara yang ada pertandingan bulutangkis hiburan. Dia juga masih suka menyelenggarakan coaching clinic.
Sanski Agripinna tersisa dua tahun lagi. Tapi, dia menegaskan takkan main di turnamen BWF lagi karena merasa sakit hati.
"Kalau ke BWF kayaknya udah mulai agak sakit hati saya. Mungkin saya akan masih berkarir di bulu tangkis karena saya cintanya dengan bulutangkis," ungkapnya.
"Saya dari keluarga bulutangkis dan saya cinta bulutangkis. Dari kecil saya dihidupin dari bulutangkis. Saya akan tetap main bulutangkis," pungkasnya.
Tujuh pemain Indonesia lain yang dihukum terkait match fixing atau pengaturan skor adalah Hendra Tandjaya (ganda putra, ganda campuran), Ivandi Danang (ganda putra, ganda campuran), Androw Yunanto (tunggal putra, ganda putra), dan Sekartaji Putri (tunggal putri, ganda campuran).