"Meskipun begitu saya tetap bersyukur, kalau gagal tahun ini semoga empat tahun mendatang, kami bisa lolos ke Olimpiade," katanya.
Menghadapi Jomkoh/Kedren, Bagas mengakui ada sedikit tekanan apalagi saat memasuki gim ketiga ketika tertinggal 11-14.
"Secara permainan kami sudah mencoba berbagai cara, termasuk dengan pukulan smash. Tetapi pertahanan lawan memang kuat," ucapnya.
[Baca Juga: Tim Merah Putih Siap Tempur di Badminton Asia Championships 2024]
"Sementara saat tertinggal 11-14 di gim ketiga, ada pressure juga ke kami. Kami terus berusaha mengejar, tetapi memang sudah terlalu jauh perbedaan skornya," pungkasnya.
Dalam tiga turnamen terakhir, sebenarnya Bagas/Fikri mengalami peningkatan. Kalah di babak awal French Open, Bagas/Fikri melaju hingga perempatfinal All England 2024.
Kemudian, Bagas/Fikri mampu melenggang hingga final Swiss Open 2024. Sayang, momentum itu tak bisa dijaga di Badminton Asia Championships 2024.