"Kualitas lapangan di bawah standar, tidak seperti di Doha tetapi katanya di sini rumputnya paling baik. Jadi kita harus adaptasi juga," katanya.
[Baca Juga: Greysia Polii Minta Maaf, Salah Sebut Timnas U-23 vs Papua New Guinea]
Satu kendala lain yang harus dihadapai Witan Sulaeman dan kawan-kawan adalah cuaca. Saat di Qatar, suhu mencapai 35 derajat, sementara di Paris rata-rata mencapai 12 derajat.
"Suhu di sini memang lebih dingin (dibandingkan Qatar). Tapi yang penting memulihkan kondisi pemain lebih dulu agar fit," ucapnya.
Setibanya di Paris, Shin Tae-yong tak langsung menggeber anak asuhnya dengan sesi latihan yang intens.
"Karena capek, latihan hari ini hanya pemulihan dan taktik sebentar. Sebab kemarin perjalanannya jauh dan lama," pungkasnya.