Namun perlu diingat, saat menurunkan gigi transmisi ke level yang lebih rendah, pengendara juga harus memperhatikan putaran mesin. Jagalah agar mesin tidak berputar terlalu tinggi (over revving) untuk mencegah terjadinya kerusakan mekanis pada komponen mesin.
Putaran mesin dapat dilihat pada tachometer. Upayakan jarum tachometer tidak mendekati garis merah. Bila tidak ada tachometer, pengendara bisa merasakan level putaran mesin dari suaranya.
Menurunkan gigi transmisi dapat dengan mudah dilakukan pada transmisi manual. Untuk mobil bertransmisi otomatis dapat menggeser tuas transmisi di bawah posisi D (bisa ke gigi 4, 3, atau 2 atau bisa juga menggunakan mode Sport).
Pada beberapa mobil model tertentu, khususnya kendaraan bermesin hybrid dan mobil listrik, transmisi bisa digeser ke posisi B. Selain dapat menambah efek 'engine brake' yang lebih kuat, juga dapat mempercepat pengisian baterai (regeneratif).
Khusus untuk sepeda motor bertransmisi matic CVT memang tidak mungkin menurunkan level gigi. Cara efektif untuk mengurangi laju kendaraan saat menyusuri jalan menurun yang panjang adalah dengan cara menggunakan rem depan dan belakang secara bergantian.
Kotoran dan karat pada piston rem
Panas berlebihan pada rem juga dapat terjadi akibat kampas rem terus menerus bergesekan dengan bidang geseknya. Penyebabnya bisa diakibatkan oleh posisi kampas rem yang tidak kembali ke posisi semula akibat piston rem macet karena karat atau kotoran.