Itu dikarenakan Ademola Lookman kerap berpindah-pindah. Hanya semusim di Everton, ia sudah diangkut RB Leipzig sebelum kemudian dipinjamkan ke Fulham juga Leicester City.
Baca juga: Leverkusen Gagal Juara Liga Europa, Wirtz Langsung Tuju Real Madrid?
Bersama keempat klub tadi ia tidak pernah mencetak dua digit gol meski bermain cukup sering. Meski demikian Atalanta tetap mantap membelinya.
Jadilah Lookman pemain yang sekarang kita kenal. Bermain sebagai penyeran versatile dalam skema Gian Piero Gasperini, pemilik delapan caps Nigeria itu menggila.
Sudah 27 gol dan 16 assist yang ia buat dari 75 laga lintas ajang dengan final Liga Europa musim ini kontra Bayer Leverkusen jadi performa terbaiknya.
Squawka mencatat bahwa Lookman bermain sangat efisien sekaligus eksplosif.
Yang paling menarik adalah bagaimana tiga tembakan yang dilepaskan Lookman sepanjang 90 menit semuanya tepat sasaran dan berbuah gol.
Baca juga: Diganjar Kartu Merah, Justin Hubner Panen Kritik Pedas dari Netizen
Padahal Leverkusen bukan kesebelasan sembarangan. Sebelum ini Die Werkself tidak terkalahkan di 51 laga beruntun dan dianggap salah satu tim terbaik dunia.