"Yang saya selalu sampaikan ke Jonatan dan Ginting, tinggal sebulan lagi nih Olimpiade. Mungkin (hal) di luar latihan. Artinya, ketika kita masuk ke dalam lapangan, secara mental kita siap, kita punya teknik dan fisik, (permainan) akan keluar semua," ujar Taufik, dalam video yang diunggah akun @vidiosports, lima hari lalu.
[Baca juga: Pemain Andalan Tim Voli Putra Jepang Alami Cedera Jelang Olimpiade]
"Tapi kalau mental kita udah drop (karena) banyak gangguan, hal-hal kecil aja sangat mengganggu. Kita akan bermain lepas kalau mental kita kuat," ujarnya.
Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu berpesan agar semua atlet bulutangkis Indonesia melupakan masalah pribadi dan fokus ke Olimpiade yang hanya digelar empat tahun satu kali.
"Saya harap anak-anak (atlet, red) bisa mengontrol dari hal-hal kecil yang selalu saya ingatkan juga terutama atlet bulutangkis, lupakan yang namanya masalah keluarga, pacar, atau orang dekat lain. Tapi lupakan bukan untuk selamanya," ucapnya.
"Kita fokus ke Olimpiade ini karena kita tahun Olimpiade ini 4 tahun sekali. Anggap ini Olimpiade terakhir kita. Belum tentu di Olimpiade berikutnya masih main," ungkapnya.
Taufik menyadari ada perbedaan atlet dulu dan sekarang. Saat ini sudah masuk era digital dimana ada namanya media sosial yang sifatnya seperti pedang bermata dua.