"Revitalisasi lapisan rumput berikut rangkaian proses di dalamnya ini melibatkan kembali stakeholder, tim dan tenaga ahli yang telah berpengalaman dalam menangani persiapan Piala Dunia U-20," katanya.
[Baca Juga: Profil Estella Loupatty, Bule Cantik yang Punya Mimpi di Timnas Putri]
Dalam postingannya, dijelaskan pula tahap-tahapan revitalisasi yang dilakukan, yakni pemeriksaan laboratorium, sterilisasi media tanam, leveling media tanam.
Kemudian penanaman rumput, proses grow-in dan perawatan intens, uji fungsi dan monitoring visual lapangan.
"Manajemen GBK fokus pada pemulihan lapangan SUGBK untuk mencapai level terbaik sebagai bentuk pelayanan publik kami bagi #GBKPeople," lanjut captionnya.
Netizen mengkritik proses revitalisasi yang sedang dilakukan pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Mereka menyebut, untuk stadion sekelas GBK, alat yang digunakan masih kuno, seperti pacul.
[Baca Juga: Update Asisten Wasit yang Kolaps di Copa America 2024 Peru vs Kanada]
"Untuk sekelas gbk pengerjaan rumputnya masih manual ya. Buat angkat rumput lama aja masih pake pacul," tulis akun @muharamulhaq.