www.SportCorner.id - Es krim merupakan 'cemilan' yang asyik dinikmati di cuaca panas seperti belakangan ini. Terlebih jika menikmatinya bersama-sama dengan anggota keluarga, saudara, kerabat, atau sahabat dan teman terbaik.
Biar hemat dan seru, cara paling asyik adalah dengan membeli es krim kiloan di pasar swalayan beserta kelengkapannya, seperti cone, atau tambahan toping lainnya. Biasanya, pasar swalayan memberikan 'bonus' berupa dry ice dalam kemasan es krim agar tetap beku sampai tempat tujuan.
Masalahnya, banyak yang tidak menyadari bahwa dry ice atau yang populer disebut biang es, terbuat dari gas CO2. Benda yang dapat mengeluarkan banyak asap jika bersentuhan dengan air ini berpotensi bahaya jika dibawa dalam kabin mobil.
Apa itu dry Ice dan bagaimana cara kerjanya?
Dry ice adalah karbon dioksida (CO2) dalam bentuk padat yang menyublim, yaitu perubahan dari padat ke gas tanpa melalui fase cair. Karena sublimasi dry ice sangat dingin sekitar -78°C, membuatnya sangat efektif untuk menjaga suhu barang-barang seperti es krim.
Baca juga: 9 Cara Sehat Mencegah Ngantuk Saat Mengemudi
Bahaya membawa dry Ice di dalam mobil
1. Peningkatan Konsentrasi CO2
Saat menyublim, Dry ice melepaskan gas CO2 ke udara. Dalam ruang tertutup seperti kabin mobil, konsentrasi CO2 dapat meningkat dan mengurangi kadar oksigen di udara.
Gejala yang ditumbulkan mulai dari pusing, sesak napas, dan bahkan bahaya kesehatan serius jika terjadi dalam jangka waktu lama.