Saturday, November 23, 2024

Selalu Ekstrim, Tak Pernah Ada Olimpiade Biasa untuk Carolina Marin
Olahraga

Selalu Ekstrim, Tak Pernah Ada Olimpiade Biasa untuk Carolina Marin

  • Izzuddin Faruqi Adi Pratama - 05/08/2024, 13:57
    Durasi Baca: 3 Menit
Bagi setiap atlet, event Olimpiade selalu terasa spesial karena gengsi dan ekspektasi yang mengikutinya namun untuk Carolina Marin semua terasa lebih gila.

Selang empat tahun, Marin jelas sangat bersemangat untuk memenangkan emas lagi bagi kontingen Spanyol di Olimpiade Tokyo 2020 yang sempat ditunda karena pandemi global.

Baca juga: Buat Gregoria Dapat Medali 'Giveaway', Carolina Marin Kebanjiran Doa

Sayang, justru event tersebut harus ia lewatkan karena cedera lutut namun usia yang baru 28 tahun masih membuatnya punya harapan comeback dan mencapat tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

Target tersebut Marin amankan dan ia pun menjadi unggulan keempat di Prancis. Semua berjalan lancar dengan sukses membabat dua laga fase grup melawan Jenjira Stadelmann (Swiss) dan Rachael Darragh (Irlandia).

Babak knock out juga ia jalani dengan relatif mudah usai memulangkan Beiwen Zhang (Amerika Serikat) dan sesama top seeds Aya Ohori (Jepang) namun nasib sial lagi-lagi datang setelahnya.

Pada semifinal melawan He Bingjiao, Marin yang sudah unggul 21-14 di set pertama dan tengah memimpin 10-8 di set kedua justru harus meutuskan retire karena cedera lutut lagi.

Padahal jika menang ia sudah ditunggu oleh An Se-young di final. Pedihnya lagi, Marin pun tidak bisa ikut di perebutan juara ketiga sehingga medali perunggu otomatis menjadi milik Gregoria Mariska asal Indonesia.

Baca juga: Tumbang di Olimpiade Paris 2024, An Se-young Masih Jadi Momok Gregoria