"Saya tidak menyesal (jadi juara ketiga). Sebagai atlet, tidak ada kesalahan yang saya lakukan. Panjat tebing kategori speed adalah olahraga yang tidak mentolerir kesalahan namun lawan saya hebat semua," beber Sam Watson pada IFSC, federasi panjat tebing sedunia.
"Sama sekali tidak ada yang perlu disesalkan. Saya bangga buat Wu dan Veddriq yang naik podium bersama saya," tambahnya lagi.
"Menciptakan rekor dunia juga jadi prestasi yang bagi saya tidak ada duanya," pungkas mahasiswa University of Utah itu.
[Baca juga: Kembali dari Olimpiade Paris, Ini Agenda Gregoria Mariska]
Rekor dunia panjat tebing putra nomor speed sejatinya bisa saja jadi milik Veddriq Leonardo yang mencatatkan waktu 4,79 detik pada kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Hanya saja memang Watson bisa mematahkannya yang beruntung tidak ikut mematahkan semangat juang Veddriq dalam misi meraih emas.
Akhirnya climber asal Pontianak tersebut sukses meraih grand prize yang ia dambakan dan resmi menjadi gold medalist pertama Indonesia pada gelaran Olimpiade Paris 2024.
Penulis : Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Channel : Olahraga
Tanggal dibuat : 10/08/2024, 03:58
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sportcorner.id.
Kunjungi sosial media sportcorner di: Facebook, Twitter, Youtube & Instagram.