PSSI kemudian memperpanjang kontraknya untuk durasi enam bulan hingga Juni 2024 dengan sejumlah target, meliputi lolos 16 besar Piala Asia; 8 besar Piala Asia U-23; dan ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di luar dugaan,
Shin Tae-yong mampu mencapai semua target tersebut.
PSSI kemudian mengontrak STY dalam jangka panjang hingga 2027, tepatnya setelah Piala Asia di Arab Saudi.
Gaji Shin Tae-yongSaat periode pertama kepelatihannya,
Shin Tae-yong menerima gaji Rp 15,3 miliar per tahun.
Hal itu disampaikan sendiri oleh Ketua Umum PSSI periode 2019-2022, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.
Menurut Iwan Bule, gaji yang diterima
Shin Tae-yong selama melatih timnas Indonesia setidaknya sebesar Rp 1,15 miliar per bulan.
Sementara itu, pada periode keduanya, baik pihak STY maupun PSSI tak pernah mengumumkannnya ke publik.
Namun, dari sejumlah sumber disebutkan bahwa
Shin Tae-yong memperoleh bayaran sebesar Rp 23,6 miliar per tahun.
Jika dibagi 12, maka gaji bulanan STY mencapai sekitar Rp 1,9 miliar.
Sebagai informasi, Piala Asia 2027 dihelat pada periode Januari-Februari 2027.
Dengan asumsi kontrak STY masih tersisa 27 bulan jika dihitung dari November 2024, maka jumlah pesangon yang bisa diterimanya jika dipecat pada akhir November bisa mencapai Rp 51,3 triliun.
Hitung-hitungan di atas hanya sebatas asumsi yang mengacu ke kebiasaan kontrak kerja pelatih-pelatih sepakbola dunia.