Kekesalan Terbesar Maverick Vinales di MotoGP: Harusnya Aku Sudah Juara Dunia

Apa hal yang jadi kekesalan terbesar Maverick Vinales di MotoGP?

Share:
MotorSports

Pembalap Spanyol itu mengawali M1 dengan gemilang bersama pabrikan asal Iwata itu.

Pada musim 2017, Vinales memenangi dua balapan pembuka di Qatar dan Argentina, lalu meraih kemenangan lain di ronde kelima di Le Mans.

Namun, ia tidak memenangi balapan lain di sisa musim dan akhirnya berakhir di posisi ketiga klasemen, di belakang juara Marc Marquez (Honda) dan posisi kedua Andrea Dovizioso (Ducati).

Kini, berbicara dalam film dokumenter yang diproduksi TV Spanyol, DAZN, Vinales mengungkap bahwa Yamaha mengambil arah berbeda dalam pengembangan M1.

Vinales mengaku waktu itu sudah bersikeras bahwa motor itu tidak memerlukan perubahan apa pun.

Menurut Vinales, keputusan Yamaha membuatnya kehilangan kesempatan memenangkan gelar.

"Ketika saya bergabung dengan Yamaha, saya datang seperti roket," jelasnya dalam Maverick: Two Lives seperti dikutip dari Motorsport.

"Saya datang dengan ide yang jelas, tujuan yang jelas dan itulah satu-satunya hal yang saya minta dari Yamaha: Saya ingin menjadi juara dunia."

Setelah perselisihan dengan Yamaha di pertengahan musim 2021, Vinales menemukan kehidupan baru di Aprilia pada tahun yang sama dan akhirnya kembali ke jalur kemenangan di GP Amerika Serikat pada 2024.

Vinales yang merupakan satu-satunya pembalap non-Ducati yang memenangkan grand prix di MotoGP 2024 akan pindah ke Tech3 KTM pada tahun 2025.


Baca Juga

Liam Lawson resmi diumumkan jadi pembalap tim Red Bull untuk F1 2025 (@liamlawson30)

Gabung Red Bull, Liam Lawson Tebar Ancaman ke Max Verstappen

Logo baru MotoGP (@motogp)

Jadwal Tes Pramusim MotoGP 2025

Sergio Perez (Foto: Formula 1 / formula1.com)

Breaking! Sergio Perez dan Red Bull Resmi Berpisah