Atas dasar itu, MotoGP berencana ingin mengubah aturan tersebut demi bisa membantu Honda dan Yamaha supaya bisa kompetitif.
Sporting Director MotoGP, Carlos Ezpeleta yakin pabrikan lain akan memahami posisi Dorna saat ini dan tidak keberatan dengan perubahan aturan hak konsesi.
"Di masa lalu Honda dan Yamaha juga tidak keberatan dengan peraturan konsesi (yang diberikan untuk pabrikan Eropa)," kata Ezpeleta kepada Radio Catalunya sebagaimana dikutip dari Crash.net.
Beberapa pabrikan yang dulunya pernah mendapat hak konsesi adalah Ducati, Aprilia, KTM dan Suzuki.
“(Hak konsesi) itu penting karena Ducati sangat kompetitif dan untuk Suzuki menjadi sangat cepat, dan untuk KTM dan Aprilia jadi tertarik ikut kejuaraan dan menjadi kompetitif," ucap Azpeleta.
Dalam aturan konsesi, tim yang mendapatkan hak boleh menggunakan sembilan mesin per pembalap.
Mereka juga tidak terkena batasan dalam pengembangan mesin.
Selain itu, uji coba bebas dilakukan sesuai alokasi ban.
Tim konsesi juga bebas mendapatkan jatah enam pembalap wildcard selama semusim.
Sederet keistimewaan itu berbeda dari tim mapan yang hanya punya jatah tujuh mesin per pembalap, tidak ada pengembanan mesin setelah homologasi, ujicoba dibatasi hanya tiga kali, dan jatah pembalap wildcard hanya tiga kali selama semusim.
"Memang benar bahwa Ducati, Suzuki, KTM, dan Aprilia menikmati keuntungan dari konsesi, serangkaian keunggulan teknis untuk membantu tim menjadi kompetitif," lanjut Ezpeleta.