Saturday, November 23, 2024

Temuan-temuan tersebut didukung oleh data-data dari FIFA yang kemudian mengarah pada indikasi sepak bola negatif atau pengaturan skor.

"Jadi, ada data-data FIFA karena memang FIFA menurunkan tim secara serius sejak beberapa bulan yang lalu dan tentu hal-hal ini menjadi bukti konkret," ujar Erick Thohir.

Erick Thohir berharap pihak kepolisian bisa menindaklanjuti temuan indikasi pengaturan skor ini secara transparan dan berlandaskan pada data-data yang ada.

Sebagai pengingat, Satgas Antimafia Bola Polri dibentuk pada akhir 2018, tepatnya saat masa kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian.

Pada awal dibentuk, Satgas Antimafia Bola Polri sempat menyeret nama sejumlah tokoh penting di PSSI, dari mulai eks Waketum Joko Driyono, eks anggota Komdis Dwi Irianto alias Mbah Putih hingga Ketua Asprov Jawa Tengah, Johar Lin Eng.

Seluruh kasus yang melibatkan nama-nama tersebut diproses hingga pengadilan walaupun akhirnya hanya divonis ringan.

Pada 2020, Satgas Antimafia Bola dibubarkan seiring vakumnya kompetisi sepakbola di tanah air akibat pandemi.