Alasan PBSI Tak Turunkan Tunggal Putra di Swiss Open 2025

Pada Swiss Open 2025 Indonesia menurunkan tujuh wakilnya. Swiss Open dimulai 18 hingga 23 Maret.

Share:
Putri Kusuma Wardani All England 2025/Media PBSI.
Bulutangkis
Putri Kusuma Wardani All England 2025/Media PBSI.

Sedangkan Sabar/Reza terhenti di semifinal All England 2025 dari Leo/Bagas.

Kabid Binpres Pelatnas PBSI, Eng Hian berharap, mereka yang turun di Swiss Open 2025 bisa memberikan yang terbaik. Apalagi level Swiss Open levelnya hanya 300, sedangkan All England levelnya adalah 1000.

"Untuk sektor tunggal putra memang kami tidak mengirimkan wakil di Swiss Open 2025, karena untuk level di bawah yang top elite-nya sudah dikirim ke German Open, Orleans Masters dan China Masters," kata Eng Hian dalam rilis PBSI, Senin (17/3/2025).

"Untuk Jonatan Christie memang diputuskan untuk tidak lanjut ke level super 300 karena untuk top committed player sudah harus fokus di turnamen yang diwajibkan ikut oleh BWF," ujar Eng Hian.

Baca juga: Tradisi Final Ganda Putra Indonesia di All England Sejak 2017

Di sisi lain, pada Swiss Open 2024 Indonesia meraih gelar juara dari ganda putri, Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto.

Kemudian runner up dari tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung dan ganda putra, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.  

Sementara itu, Eng Hian menyebutkan, hasil dari All England 2025 tidaklah mengecewakan. Meski All England 2025 Indonesia tidak meraih gelar juara sama sekali.

"Tentunya kami tetap harus apresiasi dan evaluasi apa yang menjadi kekurangan dan harus diperbaiki oleh pelatih untuk ke depannya. Dan untuk sektor yang lainnya, walaupun hasilnya belum sesuai yang kami harapkan tetapi perjuangan dan tentunya proses progres atlet-atlet kami juga tidak mengecewakan," ujar Eng Hian.


Baca Juga