“Ya saya memang susah ya, maksudnya begini, ini kan dia mengambil sikap untuk main masuk Polri ini kan antisipasi dia untuk masa depan. Saya mohon maaf kurang setuju sebenarnya kalau pemain profesional,” kata Indra.
Pelatih 60 tahun itu lalu menunjukkan bagaimana berkarier di dunia sepak bola merupakan pilihan karier yang tepat asalkan ditekuni dengan sungguh-sungguh.
Hal itu dibuktikan dari dirinya yang dahulu memilih berhenti bekerja dari PT Pos Indonesia untuk fokus menjadi pelatih timnas usia muda.
“Saya aja berhenti dari PT Pos. Apalagi kurangnya industri sepak bola? Asal kita memang konsentrasi di sepak bola, benar-benar kerja keras, tidak ada keraguan sebenarnya,” ungkap Indra.
Lebih lanjut, ditanya tentang nasib kesembilan pemain muda tersebut setelah masuk kepolisian ke depannya, pria yang juga menjabat sebagai pelatih timnas U-20 itu enggan berbicara lebih jauh.
“Itu yang saya tidak tahu nanti gimana setelah dia masuk polisi nanti bagaimana dia kariernya. Cuman pengalaman saya, saya nggak bisa memerankan dua karier, makannya saya berhenti di PT Pos, nggak mungkin,” tutupnya.
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll mengaku bingung dengan keputusan yang diambil Muhammad Ferarri.
Seperti yang diberitakan, Muhammad Ferarri lebih memilih mengikuti pendidikan bintara polisi selama tujuh bulan yang membuatnya tak bisa membela Persija Jakarta.
Sebagai seseorang yang sudah lama melintang di dunia sepakbola, Doll mengaku baru kali ini menemukan kasus ada pesepakbola profesional yang lebih memilih jadi abdi negara ketimbang melanjutkan karier sepakbolanya.