SportCorner.id - Pelatih Arema FC, I Putu Gede menyebut, Kurnia Meiga tak hanya butuh bantuan dari klub, tapi juga dari pemerintah daerah.
Kurnia Meiga mengalami gangguan pada mata di tahun 2017. Penyakit yang memaksanya pensiun di usia 28 tahun.
Putu Gede menilai sosok Kurnia Meiga merupakan sosok penjaga gawang berprestasi yang ada di Indonesia. Pensiunnya Kurnia Meiga saat itu, bukan hanya kehilangan bagi Arema FC, namun juga bagi Timnas Indonesia.
"Saya tidak pernah satu tim. Tapi kalau melihat performa dan prestasi, saya pikir hanya satu, tidak ada yang seperti dia. Tidak ada yang lain. Bukan hanya Arema yang kehilangan, Timnas juga," ujarnya, dikutip dari Antara.
Putu Gede mengatakan, bantuan untuk Kurnia Meiga bukan hanya dari klub. Dia berharap, ada juga perhatian dari sesama atlet sepak bola dan juga pemerintah daerah (Malang).
"Khusus untuk Kurnia Meiga, seharusnya ada perhatian. Bukan hanya dari tim atau klub, tapi di pemerintahan. Karena, Meiga ini punya prestasi, terutama di Malang dan Indonesia. Jadi, saya sangat prihatin," katanya.
"Ini satu contoh, supaya bisa belajar dari pengalaman yang sudah ada itu sangat penting. Kalau bisa, (ke depan) saat ada pertandingan Arema, dia datang. Ide saya seperti itu," ucapnya.
Sebagai bentuk rasa hormat pada Kurnia Meiga yang berperan besar membawa klub juara Liga Super Indonesia musim 2009/10, Arema memutuskan memensiunkan jersey nomor 1.