Ia pun memberikan perumpamaan mengenai ibadah sholat yang dilakukan karena bagian dari syukur dan bakti kepada Sang Pencipta.
"Sebagai perumpamaan, Sholat itu bukan menggugurkan kewajiban, tapi sholat itu adalah ibadah. Bentuk rasa syukur, dan bakti kita kepada Sang Pencipta. Sama halnya sebagai suporter. Semoga dipahami."
"Maaf atas apa yang terjadi pada pertandingan kemaren sore. Tentunya banyak yg kecewa, banyak yang marah dan sebel atas beberapa kejadian tidak mengenakan yang terjadi. Usaha kami ternyata belum maksimal. Jakmania akan berbenah dan memperbaiki itu semua," jelas Diky.
Selain meminta maaf atas kericuhan yang terjadi, Diky juga menyinggung soal pemukulan terhadap pedagang cuanki oleh sekelompok oknum Jakmania.
Ia menyayangkan hal itu terjadi dan menegaskan tak pernah ada instruksi kepada Jakmania untuk melakukan sweeping pedagang.
"Beredar informasi bahwa ada sweeping pedagang. Gue sendiri tidak bisa bilang iya dan tidak bisa bilang tidak. Karena gue tidak ada di tempat kejadian. Yang bisa gue pastikan, tidak ada instruksi apapun untuk sweeping atau berbuat onar apapun hasil pertandingan Persija," tegasnya.