Friday, November 22, 2024

Essien menyoroti mental pesepakbola Indonesia yang cepat puas dengan suatu keadaan. Dia mengatakan, pola pikir itu harus diubah.

[Baca Juga: Kocak! Viktor Axelsen Ngomong Bahasa Indonesia, Sebut Cinta Jadi Sinta]

"Mental pemain Indonesia, kalau sudah punya gaji gede, main di klub besar walaupun cadangan, sudah merasa puas. Kalau sudah punya rumah bagus, pacar cantik, berangkatkan orang tua umrah, sudah puas. Batas suksesnya cuma sampai di situ," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan legenda Italia, Alessandro Del Piero ketika berkunjung ke Indonesia.

"Pemain Indonesia punya potensi, cuma otaknya tidak terpakai. Sepak bola itu momentum. Kapan kita harus dribbling, kapan harus passing, kapan harus shooting, itu yang tidak dipunya pemain Indonesia," ujar Akmal.

Menurut Akmal, masukan dari dua legenda sepak bola dunia itu bisa didengar PSSI.

"Jadi, saya rasa masukan itu bisa menjadi masukan untuk PSSI dengan membuat kurikulum sepak bola kita dari dasar," pungkasnya.

Sejauh ini, hanya beberapa pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri, seperti Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam, Saddil Ramdani, hingga pemain keturunan seperti Elkan Baggott, Ivar Jenner, Raphael Struick, Sandy Walsh, dan Jordi Amat.