Olimpiade 2024 Makin Dekat, Prestasi Bulutangkis Indonesia Justru Tiarap
Prestasi bulutangkis Indonesia belakangan ini tiarap. Padahal, Olimpiade 2024 sudah semakin dekat.
Selain itu, Christian juga membantu memberikan pemahaman pada atlet soal komunikasi.
"Kalau atlet intinya kan latihan dan kedisiplinan, serta fokus dan konsentrasi itu harus dianggap sebagai suatu kebutuhan. Jangan dianggap sebagai beban. Intinya seperti itu. Jadi latihan memang butuh latihan, seperti kita butuh makan," kata peraih lima medali emas Asian Games itu.
"Nah, pelatih bagaimana berkomunikasi dengan atletnya secara baik, lalu menyampaikan program dengan baik dan jelas, ya menyampaikan tugas-tugas atlet harus seperti apa, menyikapi profesi mereka sebagai atlet bulutangkis. Itu inti tugasnya seperti itu," ungkapnya.
Saat Olimpiade 2024 semakin dekat, prestasi bulutangkis Indonesia justru sedang menurun. Jangan memikirkan medali emas, karena semua atlet harus bersaing lolos lebih dulu.
Penghitungan poin Olimpiade masih terus berjalan sejak Mei lalu dan kabarnya akan disetop pada April 2024.
"Memang harus diakui lawan-lawan jauh lebih siap dan sepertinya mereka sudah tahu mengantisipasi pemainan anak-anak kita," ujarnya.
"Nah, itu justru tugas pelatih mencari cara untuk kembali juga, apa yang sudah diantisipasi lawan, bisa dilawan baik. Kalau dulu-dulu kita begitu dominan, seperti di ganda putra, belakangan terbalik ganda putra kita jujurnya ada penurunan," pungkasnya.
Indonesia pertama kali meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 melalui Susi Susanti dan Alan Budikusuma. Setelah itu, Indonesia hanya satu kali absen menyumbang medali di Olimpiade London 2012.