"Saat itu ada rasa kecewa, saya nggak munafik, karena nggak ada perhatian dari pemerintah. Tapi ya sudah lah. Percuma juga koar-koar, nanti takut pandangan orang berbeda. Jadi apa yang bisa saya kerjakan, saya lakukan," ucapnya.
Kurnia Meiga mengucapkan terima kasih pada Erick Thohir karena memberikan bantuan. Erick menjadi satu-satunya ketua umum PSSI yang memberikan perhatian.
[Baca Juga: Cerita Kurnia Meiga Pernah Marah dengan Sang Pencipta: Tuhan Nggak Adil]
Erick Thohir membawa Kurnia Meiga berobat di salah satu rumah sakit, memberikan alat bantu penglihatan, bisnis, dan merenovasi rumah.
"Sebelum dari Erick Thohir, nggak ada yang membantu. Saya mengucapkan terima kasih pada beliau," ungkapnya.
Walau dalam kondisi sakit, Kurnia Meiga enggan mengemis. Dia tak ingin mendapat belas kasihan dari orang lain secara cuma-cuma. Akhirnya, cara satu-satunya adalah menjual medali yang pernah diraih selama karier di sepak bola.
"Saya terpaksa menjual medali karena demi kehidupan sehari-hari. Apalah artinya prestasi kalau anak-anak nggak bisa makan," ujarnya.
"Saya nggak malu karena saya nggak mengemis. Ibaratnya saja seperti jualan. Ada barang, ada yang membeli. Semua ini saya lakukan demi menghidupi anak dan istri," pungkasnya.
Kurnia Meiga berharap, tak ada lagi atlet-atlet yang terlunta-lunta saat selesai berkarier. Dia ingin pemerintah tetap memperhatikan atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa.