Kondisi tersebut tentu saja mengecewakan 60.000 penonton yang memadati stadion Stadion Nagsh e Jahan.
Jenderal Qasem Soleimani adalah eks pemimpin angkatan bersenjata Iran yang dibunuh pasukan Amerika Serikat lewat serangan udara di Irak pada Januari 2020.
Soleimani tadinya masuk sebagai salah satu tokoh yang jadi target pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah.
Pasalnya ia dianggap sebagai pelindung bagi kelompok-kelompok bersenjata yang memusuhi AS dan sekutu-sekutunya di wilayah tersebut.
Salah satu kelompok bersenjata yang dekat dengan Soleimani adalah Houthi, pasukan pemberontak di Yaman yang bermusuhan dengan pasukan pendudukan Arab Saudi.
Arab Saudi sendiri merupakan sekutu terdekat AS.
Baca juga: Salah Setia dengan Liverpool, Tenang Al-Ittihad Masih ada Kesempatan di Januari 2024
Jauh sebelum insiden patung di laga Sepahan vs Al-Ittihad, ketegangan Iran dan Arab Saudi terkait objek terkait Qasem Soleimani juga pernah terjadi saat pertemuan menlu kedua negara pada Juni silam.
Ketika itu, Menlu Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud meninggalkan lokasi preskon karena memprotes foto Soleimani di dinding aula Gedung Kemenlu Iran.
Pejabat Kemenlu Iran akhirnya memindahkan lokasi preskon ke ruangan lain atas permintaan Arab Saudi.