Sunday, October 06, 2024

www.SportCorner.id - Ada satu aturan BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) yang dinilai aneh dan sebaiknya dihapuskan. Apa ya?

Dalam aturan BWF bagian 2.2.4 kode etik pemain poin 3.2.3, disebutkan bahwa setiap pebulutangkis wajib salaman pada lawan dan wasit lebih dulu.

Selain itu, disebutkan pula tak ada larangan pebulutangkis melakukan selebrasi usai pertandingan.

"Mematuhi formalitas niat baik sebelum, selama, dan setelahnya pertandingan termasuk berterima kasih kepada Ofisial Teknis dan berjabat tangan pemain lawan," bunyi statuta BWF.

"Pemain harus berterima kasih kepada lawan dan wasitnya sebelum meninggalkan lapangan permainan untuk merayakannya bersama pelatih atau penonton."

Nah, aturan ini dinilai aneh dan sebaiknya dihapuskan. Sebab, sulit mengatur pebulutangkis merayakan kemenangan di lapangan.

[Baca Juga: Salut! Nama Band D'Masiv Bergema di Old Trafford saat MU vs Brentford]

Pasalnya, disebutkan bahwa pebulutangkis harus salaman dengan lawan dan wasit dulu sebelum melakukan selebrasi dengan pelatih atau ofisial tim.

Salah satu kasus yang terjadi belum lama ini adalah saat pertandingan final antara An Se-young melawan Carolina Marin di final Kejuaraan Dunia 2023.

An Se-young berhasil mengalahkan Marin dengan skor 21-12 dan 21-10. Setelah itu, An Se-young sibuk selebrasi dan merayakan kemenangan dengan pelatih.