Saturday, November 23, 2024

Sampai sejauh ini memang tak pernah ada pemain nasional yang pernah blak-blakan soal besaran bayaran yang mereka terima saat tampil di turnamen tarkam.

Walaupun secara kasat mata selalu ada saja pemain voli nasional yang tampil di pertandingan tarkam tanpa rasa sungkan.

Tarkam adalah akronim dari antar kampung. Istilah ini sering dipakai untuk menyebut pertandingan olahraga tingkat amatir.

Tarkam jadi fenomena tersendiri dalam dunia olahraga nasional, tak cuma di voli tapi juga di cabang "olahraga rakyat" lainnya, contohnya sepakbola.

Sebagian kalangan berpendapat keterlibatan pemain profesional di pertandingan tarkam seharusnya tak perlu dimasalahkan. Hitung-hitung mengisi waktu luang dan menjaga kebugaran.

Namun, sebagian lagi mempermasalahkannya. Pasalnya, permainan tarkam dikhawatirkan bisa menurunkan kualitas permainan seorang pemain profesional karena mereka harus berhadapan dengan pemain-pemain amatir yang kualitas permainannya jauh berada di bawahnya.

Di sepakbola sendiri, keterlibatan pemain profesional di turnamen tarkam dulunya marak saat masa-masa awal Liga Indonesia pada penghujung 1990-an hingga awal 2000-an.

Dulunya, Liga Indonesia memang tidak berlangsung setahun penuh. Dalam satu musim biasanya hanya berlangsung sekitar tujuh bulan sehingga ada jeda kosong yang cukup lama.

Selama jeda kosong ini, para pemain tak lagi terikat kontrak dengan klub. Demi "dapur tetap mengebul", para pemain akhirnya mencari penghasilan sampingan dengan tampil di turnamen tarkam.