Saturday, November 23, 2024

Namun, ada kubu dari Arema Indonesia yang tak setuju dengan keputusan Ketua Yayasan Arema kala itu.

Dia adalah Sekretaris Yayasan Arema, Rendra Kresna.

Rendra kemudian membentuk klub yang bermain di ISL dengan memakai nama Arema Cronus.

Saat dualisme berakhir, PSSI mengabulkan semua permohonan klub-klub terhukum yang pernah membelot ke LPI.

Namun, PSSI menetapkan syarat, yakni klub-klub "pendosa" tersebut harus memulai kompetisi dari bawah, yakni Liga Nusantara (kini menjadi Liga 3).

Hal itu membuat Arema Indonesia harus tertahan di kompetisi level bawah.

Di sisi lain, adanya dua Arema membuat Aremania dilanda masalah dilematis soal klub yang harus didukung.

Baca juga: Pentolan Bonek Minta Arema FC Dibubarkan karena 3 Alasan Ini

Dalam perkembangannya, Arema Cronus berubah nama menjadi Arema FC.

Karena bermain di level atas, banyak Aremania yang memilih mendukung Arema FC yang bertabur bintang. Sementara itu, Arema Indonesia yang berjuang di kompetisi level bawah semakin ditinggal.

Namun, pasca Tragedi Kanjuruhan, Arema FC justru jadi musuh bersama di Malang karena dianggap tak peduli pada pengusutan kasus tersebut.

Kondisi itulah yang kemudian membuat banyak Aremania yang memilih tak lagi mendukung Arema FC.