Friday, September 20, 2024

[Baca Juga: Sepanjang 2023, Tim Badminton Indonesia Selalu Sial Tiap Main di China]

Hal tersebut dilakukan Pramudya diharapkan ke depannya bisa membantu olahraga, khususnya bulutangkis, lebih berkembang di Tanah Air.

“Poin kedua ialah pendidikan. Saya masih mementingkan pendidikan. Sebagian orang sudah tahu saya akan menekuni pendidikan Sports Science dan Sport Psychology. Saya ambil studi di luar karena merasa sistem di Indonesia belum mendukung untuk atlet profesional,” tambah Pramudya.

Poin lanjutan dari mundurnya Pramudya yakni masih kurang mantap untuk bersaing di ajang Olimpiade. Perhitungan poin menuju Olimpiade Paris 2024 terus berjalan dan sejauh ini untuk Pramudya bersama Yeremia masih terlalu jauh peluangnya untuk tampil di ajang bergengsi tersebut.

“Poin ketiga yakni perebutan Olimpiade, banyak hal yang harus disiapkan dan tidak selesai begitu saja. Saya rasa untuk ke sana, saya tidak punya kapabilitas atlet di Olimpiade berdasarkan progres dan statistik mengingat Indonesia punya historis yang besar di ajang tersebut," tuturnya.

“Poin terakhir, saya juga sebagai manusia biasa, saya punya pikiran dan impian serta target sendiri. Saya punya target sendiri kapan untuk mengambil keputusan,” ungkap Pramudya.