Berbeda dengan Flairene yang mengenakan baju khas ada Bali, CdM Tim Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja, Lexyndo Hakim memilih untuk memakai baju adat dari daerah lainnya.
Sosok yang karib disapa Lexy itu memutuskan untuk mengenakan baju adat khas Palembang.
CdM Lexy menegaskan bahwa pada saat defile upacara pembukaan SEA Games 2023 pihaknya memang mengusung keberagaman.
Sebab, kata dia, keberagaman melambangkan suportivitas dan solidaritas.
"Menggunakan berbagai baju adat Indonesia adalah yang beragam. Keberagaman bisa melambangkan suportivitas dan solidaritas. Terlebih, Indonesia meruapakan paling beragam di Asia," ujar Lexy.
Lebih lanjut, CdM Lexy menjelaskan, arti dari songket Palembang adalah simbol dari harapan dan keberanian.
"Baju Palembang karena kain songket merupakan ciri khas pakaian adat Palembang, Sumatera Selatan yang memiliki sebuah harapan dan keberanian," ucap Lexy.
"Harapan itu bisa menjadi optimisme bahwa kita bisa meraih medali seperti ketika Palembang, Sumatera Selatan menjadi tuan rumah SEA Games 2011 dan Asian Games 2018 di Indonesia, dimana pada saat itu Indonesia mendapatkan medali yang cukup banyak. Itu juga menjadi harapan-harapan yang bisa kita gapai di SEA Games 2023 Kamboja."
"Kemudian songket juga memiliki makna keberanian. Artinya kesan yang ingin disampaikan adalah setiap atlet cabor yang kita ikuti tampil dengan penuh keberanian. Bukan hanya punya nyali dan tidak takut kalah, namun lebih dari itu, mereka dapat bertanding dengan percaya diri dan penuh ketenangan, sehingga bisa menampilkan performa terbaik," tutupnya.