www.SportCorner.id - PSSI dan PT LIB tengah jadi sorotan usai keputusan mereka untuk menghentikan sementara kompetisi Liga 1 2023/2024 terkait adanya Piala Asia U-23 2024.
Sekilas kebijakan tersebut terdengar bermanfaat karena Garuda Muda bisa membawa pemain terbaik mereka ke Qatar tanpa kuota per klub akibat kebutuhan liga namun sebenarnya hal ini justru menunjukkan jika sepakbola Indonesia dan pengelolaannya masih primitif.
Pihak federasi dan operator Liga 1 seolah tidak mau tahu soal imbas besar yang keputusan yang mereka teken pada Sabtu (30/3/2024) lalu itu.
Para klub pastinya tidak senang karena harus menunda sisa empat laga musim reguler mereka sampai Piala Asia U-23 berakhir pada 3 Mei mendatang.
Momentum yang sudah dibangun, agenda yang sudah direncanakan, dan lain sebagainya harus ditahan atau bahkan dibatalkan sama sekali.
Baca juga: Ada Baggott & Margono! Yang Tidak Indonesia Panggil ke Piala Asia U-23
Kerugian yang sama juga dirasakan suporter yang pastinya banyak sudah meluangkan waktu dan juga uang demi menyaksikan langsung kesebelasan favorit mereka bermain kandang maupun tandang.
Tidak heran jika kemudian protes pada PSSI dan PT LIB datang dari segala penjuru. Namun sekali lagi ini adalah hal yang menjadi bukti bahwa sepakbola negeri ini masih belajar merangkak meski nyaris 100 tahun punya federasi.