"Jadi main bola itu harus cetak gol. Tiru itu Messi, tiru itu Ronaldo, Cruyff. Main bola tujuan kita menang," ungkapnya.
Anjas Asmara mengaku pernah bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dan bertanya mengapa sosok Shin Tae-yong dipertahankan latih tim Merah Putih.
[Baca Juga: Fans Bisa Hadir Langsung di Laga Indonesia vs Guinea, Begini Syaratnya]
"Saya pernah bertemu Erick Thohir saat lawan Vietnam di GBK. Saya bilang, 'Erick, ini pelatih apa?' Beda permainan tim saat main di Vietnam yang menang 3-0," ujarnya.
"Jadi main bola itu otaknya harus jenius. Jangan seperti Shin Tae-yong ini, dia tidak latih ini anak-anak. Ia hanya latih anak-anak main bola hanya fisik."
"Makanya saya selalu protes, ganti tuh Shin Tae-yong. Kita punya uang, kenapa enggak diganti sama pelatih yang pintar," pungkasnya.
Sejak melatih Timnas Indonesia di tahun 2019, Shin Tae-yong sebenarnya sudah membawa perubahan bagi sepak bola Indonesia.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah fisik. Shin Tae-yong membenahi fisik para pemain agar bisa bermain penuh 90 menit atau bahkan 120 menit.
[Baca Juga: Profil Safiq Rahim, Pemain Malaysia yang Diserang Orang Tak Dikenal]