Seiring dengan perkembangan teknologi mesin yang dituntut dapat mengeluarkan output lebih besar memuat mesin modern memiliki karakter yang lebih panas dari sebelumnya.
Apalagi dengan semakin populernya kendaraan harian dengan performa mesin tinggi, membuat busi dari tembaga dianggap tidak cukup untuk mesin-mesin dengan performa tinggi. Kalaupun bisa, usianya tidak akan lama.
Untuk itu, NGK terus melakukan pengembangan teknologi untuk menghasilkan produk busi yang sesuai dengan dengan tuntutan tersebut agar busi dapat digunakan dalam waktu lama. Material Nikel pun digunakan, bahkan belakangan ini kian populer penggunaan logam mulia (precious metal) seperti Platinum maupun Iridium.
Diko menjelaskan bahwa tidak hanya materialnya yang terbuat dari bahan khusus, NGK juga melakukan pengembangan desain bentuk, salah satunya pada bagian ground electrode yang menonjol di bagian kepala busi.
"Busi NGK memiliki beragam bentuk desain pada seri precious metal-nya seperti trapezoid, tapered, d-shape, dan beragam tipe ground electrode lainnya pada model-model khusus di busi racing competition," papar Diko.
Bentuk desain ground electrode tersebut bertujuan untuk menciptakan lompatan bunga api yang lebih terfokus dan optimal, sementara penggunaan precious metal bertujuan untuk memperpanjang usia pakai karena logam-logam terseut memiliki heat range (tingkatan panas) yang lebih tinggi.
Begitu pula pada center electrodenya, penggunaan logam mulia bertujuan untuk meningkatkan usia pakai. Ada pula center electrode yang desainnya dibuat seperti jarum agar pengapian lebih fokus.