Nathan Tjoe-A-On yang juga membela klub yang sama menerima upah lebih rendah di kisaran 2,1 miliar.
Ragnar Oratmangoen lebih kecil lagi. Sang winger hanya mendapat 1 miliar Rupiah saja hasil semusim bersama Fortuna Sittard musim lalu.
Yang bisa menyaingi Sayuri bersaudara mungkin cuma Calvin Verdonk yang dibayar 4,7 miliar Rupiah oleh NEC Nijmegen namun dengan catatan bila asumsi 8 miliar Rupiah dari Malut United memang dibagi berdua.
Baca juga: Statistik Piala Eropa 2024 Italia vs Albania: 3 Poin Vital Gli Azzurri
Tidak ada mengenai data pasti soal berapa gaji Jay Idzes (Venezia), Rafael Struick (ADO Den Haag), dan Ivar Jenner (FC Utrecht) namun sepertinya mustahil ketiganya bisa mengakumulasikan 8 miliar Rupiah per musim.
Maka dari itu kabar mengenai besaran kontrak Yance dan Yakob Sayuri sangat menggegerkan publik.
Pemain Liga 1 belum sepantasnya menerima bayaran sedemikian mahal karena bisa menyebabkan banyak kerugian seperti beratnya ekonomi klub serta timbul rasa betah di zona nyaman bagi para pemainnya sehingga menolak naik level ke luar negeri.
Tempo hari PSSI mengemukakan wacana penambahan kuota pemain asing di Liga 1 2024/2025. Desas-desus menyebut jika ini adalah buntut mahalnya kontrak untuk pemain lokal terutama dengan cap timnas Indonesia.
