baca juga: Memaksimalkan Performa Motor Tanpa Modifikasi
Sebagai catatan: Busi memantikkan api karena adanya tegangan sangat tinggi. Umumnya tegangan yang dibangkitkan oleh coil untuk memantikkan api di kepala busi berkisar antara 10 kV - 20 kV bahkan lebih.
Lebih dulu populer di mobil
Karena sistem injeksi dan ECU lebih dulu digunakan pada kendaraan roda empat, menjadikan busi resistor lebih dulu populer di kalangan pengguna mobil. Saat ini, hampir semua sepeda motor menggunakan sistem injeksi, sehingga busi ini juga wajib digunakan pada sepeda motor baru.
Diko mencontohkan beberapa tipe busi yang populer digunakan oleh para pengguna sepeda motor di Indonesia, misalnya produk skutik Honda yang menggunakan busi resistor NGK tipe CPRE9EA-9, CPR8EA, CPR7EA-9, MR9C-9N, MR8K-9 dan CR7EH.
Kenapa ada busi tanpa resistor?
Pada jaman dahulu, mobil dan sepeda motor masih menggunakan karburator, yang kerjanya mengandalkan kevakuman mesin dan perangkat mekanis. Sistem pengapian pun dijalankan secara mekanis menggunakan kontak platina. Jadi penggunaan busi tanpa resistor tidak bermasalah.
Baca juga: Ini lho Penyebab Insulator Busi Retak