Saturday, November 23, 2024

7. Setelah menerima saran dokter turnamen, pemain harus segera mengambil keputusan untuk melanjutkan atau meninggalkan permainan dan memberitahukan umpire dan wasit.

Menunda keputusan atau menunda dimulainya kembali permainan merupakan pelanggaran Undang-undang tentang permainan terus-menerus dan bisa dikenai sanksi.

8. Pemain hanya diperbolehkan melepas sepatu atau kaus kaki jika diminta dokter turnamen karena ini dianggap penundaan yang tidak semestinya dilakukan.

9. Jika terjadi kram, dokter turnamen hanya dapat dipanggil satu kali ke lapangan, misalnya memberikan pengobatan semprotan dingin, untuk mengurangi rasa sakit.

10. Dalam kasus cedera yang jelas-jelas serius yang tampaknya tidak diragukan lagi pemain tidak dapat melanjutkan permainan (misalnya pecahnya tendon Achilles, ligamen lutut retak, pingsan, dll), dokter turnamen harus memulai perawatan darurat di lapangan dan, sesegera mungkin, memastikan bahwa pemain tersebut dipindahkan ke rumah sakit atau perawatan darurat lainnya.

[Baca Juga: Gregoria Mariska Minta Regulasi Diubah usai Meninggalnya Zhang Zhi Jie]

11. Saat interval, ofisial tim (pelatih, fisio atau bahkan dokter turnamen) dapat memberikan perawatan apa pun terhadap pemain yang cedera.

Untuk memaksimalkan waktu perawatan dan siap bermain di akhir interval, pemain harus proaktif mengenai permintaan pengobatan mereka (misalnya memberitahu pelatih soal jenis perawatannya) sehingga permainan tidak terhambat.