www.SportCorner.id - Sebuah mobil yang mengalami pecah ban dan tidak dirasakan pengemudinya, viral di media sosial. Dalam banyak kasus, rusakya ban hingga pecah disebabkan ban kurang angin dan didiamkan terlalu lama.
Padahal kondisi itu jelas berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan fatal. Ban kurang angin lebih berbahaya dibandingkan kelebihan angin.
Menjaga tekanan udara ban
Menurut Chief Marketing Auto2000 Yagimin, tekanan udara ban yang sesuai, membuat bidang kontak telapak ban sempurna sehingga ikut mengoptimalkan daya cengkeram ban ke permukaan jalan.
"Tekanan udara ban yang pas juga membantu dinding ban menopang berat mobil serta meredam gaya akibat gerakan ban. Pleh karena itu, tekanan udara ban memegang peran sangat penting dalam menjaga performa ban di jalan,” jelas Yagimin, Selasa (9/7).
Baca juga: Beginilah Cara AHM Kampanye Keselamatan Berkendara
Tekanan udara ban yang direkomendasikan Toyota biasanya tertera pada stiker petunjuk di pilar B seblah kanan atau di manual book kendaraan. Konsumen dapat melihat tabel tekanan udara yang direkomendasikan untuk beberapa kondisi berkendara, seperti muatan kosong atau penuh.
Pemeriksaan tekanan udara ban sebaiknya dilakukan pada pagi hari di mana mobil belum dijalankan dan ban masih dalam kondisi dingin. Periksa setidaknya 1 minggu sekali.