Pada Olimpiade kali ini, Khelif dinyatakan memenuhi syarat untuk tampil oleh International Olympic Committee (IOC) yang mencabut pengakuan internasional IBA tahun lalu karena masalah terkait tata kelola dan keuangan.
IOC pun mengambil alih olahraga tinju di Olimpiade dari IBA dan menggunakan aturan yang ditetapkan pada Olimpiade sebelumnya.
Dikutip dari Reuters, Khelif dianggap sah tampil di Olimpiade karena memang memiliki suatu kondisi alamiah khusus.
Ia adalah hyperandrogenism atau wanita yang terlahir dengan level testosteron tinggi.
Beberapa foto-foto masa kecil Khelif pun beredar untuk membuktikan bahwa dia memang perempuan sedari lahir.
Jadi, walaupun mendapat "keuntungan" tenaga, kondisi yang dialami Khelif adalah kondisi alamiah.
Selain itu, faktor lain yang bisa menegaskan Khelif bukanlah transgender adalah asal negaranya.
Ia berasal dari Aljazair, salah satu negara mayoritas Islam di Afrika Utara yang menerapkan hukuman untuk kaum LGBT atau transgender.