Thursday, September 19, 2024

Medali pertama baru bisa diraih pada Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan. Itupun hanya perak yang disumbangkan trio panahan, Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, Lilies Handayani.

Baru pada Olimpiade 1992 di Barcelona lah Indonesia meraih emas untuk pertama kalinya, bahkan langsung 2 keping lewat Susy Susanti dan Alan Budikusuma.

Olimpiade 1992 adalah edisi pertama dipertandingkannya badminton.

Setelah 1992, Indonesia tak pernah lagi langsung meraih dua emas. Tapi setidaknya selalu ada satu, kecuali pada Olimpiade 2012.

Baca juga: Fajar/Rian Tumbang, MD Indonesia Harus Puasa Emas Olimpiade 2 Dekade

Mengacu ke fakta itu, wajar apabila banyak orang khawatir tradisi emas Indonesia terhenti lagi di Paris 2024 tahun ini.

Namun, jika mengutip omongan Menpora Dito Ariotedjo pada saat pelepasan kontingen 10 Juli lalu, bisa jadi saat ini Indonesia tak mau lagi menggantungkan medali hanya ke satu cabor.

Saat acara pengukuhan kontingen di gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Menpora Dito Ariotedjo memang tidak menjelaskan lebih rinci tentang target medali.

Namun, ia sempat menyebut dua cabor selain badminton.

”Pastinya untuk emas kami banyak berharap dari badminton. Dilihat dari kualifikasi, kami harus jaga (peluang emas) di panjat tebing dan angkat besi. Itu cabang yang secara hitungan punya potensi besar untuk medali. Kami berharap di Olimpiade ini banyak kejutan dan prestasinya sangat baik,” ujar Dito kala itu.